Sejarah Gerakan Lombok Menulis

Ide awal dari Gerakan Lombok Menulis ini berasal dari Muhammad Zulkarnaen. Selepas menimba ilmu di pesantren Darunnahlatain Nahdlatul Wathan (NW) pancor (tahun 2010), mahasiswa asal kotaraja-sikur ini mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia : IPB. Muhammad Zulkarnaen diterima di IPB melalui beasiswa Penerimaan Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementrian Agama RI tahun 2010.
Sebelum memasuki dunia kampus, mahasiswa kelahiran 1991 ini pernah diamanahkan untuk menjadi ketua osis Ma.Mu’allimin Pancor periode 2008/2009. Sewaktu menjabat sebagai ketua OSIS itu, zul mendapatkan kesempatan untuk menjadi delegasi NTB pada pelatihan kepemimpinan yang diselengarakan oleh Kementrian Agama RI yang bertempat di Jogja. Diakhir pelatihan itu, panitia mengajak seluruh peserta yang berasal dari 33 provinsi di Indonesia untuk berkunjung kebeberpa tempat yang sudah ditentukan. Salah satunya adalah ke beberapa lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Jogja. Begitu pesatnya kemajuan pendidikan di Jogja dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia membuatnya mendapatkan julukan sebagai kota pelajar sehingga berharap lombok suatu saat bisa seperti itu. Majunya pendidikan di Jojga ini tentunya tidak terlepas dari banyaknya bahan atau sumber bacaan yang bisa dengan mudah untuk diakses
#
Untuk menambah wawasan dan semakin mengasah leadershipnya, pada semester tiga zul memasuki organsisasi internal kampus yaitu Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) fakultas ekologi manusia dan berada pada anggota komisi 1. Dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) fakultas ini kemudian didelegasikan untuk mewakili fakultas menjadi anggota Majlis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (MPM KM IPB). Pada tahun 2012, zul terpilih menjadi ketua Ikatan Keluarga Mahasiswa Lombok di Bogor.
Selama kuliah di kampus hijau (IPB), mahasiswa Sains Komunikasi dan pengembangan Masyarakat (SKPM) ini tinggal di rumah yang dikelola oleh salah satu yayasan turkey yang ada di Indonesia : PASIAD. Tinggal dirumah turkey ini, berarti harus siap mengikuti system yang diterapkan. Salah satu system yang diterapkan adalah setiap orang yang tinggal dirumah turkey itu harus menyetorkan seberapa banyak jumlah halaman dari buku yang sudah dibaca selama satu minggu. Bagi yang mendapatkan jumlah paling banyak diberikan hadiah sebagai apresiasi atas apa yang sudah dilakukan. System seperti ini sangat menarik dan baik sekali jika diterapkan di daerah namun sayangnya yang peduli akan seperti ini adalah orang-orang yang berasal bukan dari orang Indonesia. Hal inilah yang menjadi salah satu inspirator untuk mendirikan suatu wadah yang bisa menjadi kontribusi nyata untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan di lombok.
Dari hasil interaksi dengan dunia luar, sharing dengan para senior dan berkaca pada daerah yang secara nasional memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik dari lombok maka, muncullah gagasan yang dinamakan dengan Gerakan Lombok Menulis.
Melalui gerakan lombok menulis ini akan mencoba membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Lombok dengan menanamkan dan membiasakan para siswa/siswi, mahasiswa/mahasiswi, dan masyarakat luas untuk menuangkan pemikirannya melaui tulisan sehingga akan tercifta masyarakat yang memiliki budaya menulis. Dengan menulis, seorang akan dituntut untuk bisa berfikir sistematis sehingga apa yang dibahas itu menjadi terpokus terarah.
Kami memimpikan bahwa melalui gerakan Lombok menulis akan lahir penulis-penulis yang memiliki tulisan yang berkualitas dan karya-karyanya dijadikan bahan rujukan atau refrensi oleh masyarakat Indonesia ataupun masyarakat internasional.
Kita mengetahui bahwa distribusi buku didaerah belum tersalurkan dengan merata. Hal ini membuat, koleksi bacaan di perpustakaan sekolah-sekolah, khususnya yang berlokasi jauh dari kota akan sangat minim. Minimnya koleksi buku ini tentunya akan sangat berpengaruh pada sumber-sumber bacaan yang ada disekolah mereka. Melalui Gerakan lombok menulis ini Akan hadir buku dengan variasi buku yang beragam dan ditulis oleh putra-putri daerah itu sendiri.
Design awal dari gerakan ini selesai dibuat pada bulan oktober 2012. Setelah itu, dilakukan pengujian melalui dunia maya yang diposting di website sasak.org, forum diskusi membangun ntb dan melalui persentasi langsung kebeberapa professor dan doctor yang berasal dari lombok. Banyaknya respon positif dari masyarakat Lombok terhadap gerakan ini menambah spirit dan semakin memantapkan niat dan tekad untuk segera merealisasikannya.
Pada awal desember GLM mulai mencoba menggarap buku perdananya tentang sucess story dari masyarakat lombok baik yang berada didalam ataupun luar negeri. Insyaallah GLM akan terus menerus menlurkan karya-karya dari masyarakat lombok demi terwujudnya pendidikan yang lebih berkualitas dan memiliki daya saing dengan daerah lain.